Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinilai Salah Saat Melepas Lobster, Susi Pudjiastuti Dikritik

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan Jr (kanan), melambaikan tangan saat acara Tutup Sasi Komoditas Lobster, di laut Desa Lonthoir, Pulau Banda Besar, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (22/10). Sasi adalah kearifan lokal di Kepulauan Maluku, yaitu berupa larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati. ANTARA FOTO/Embong Salampessy
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan Jr (kanan), melambaikan tangan saat acara Tutup Sasi Komoditas Lobster, di laut Desa Lonthoir, Pulau Banda Besar, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (22/10). Sasi adalah kearifan lokal di Kepulauan Maluku, yaitu berupa larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati. ANTARA FOTO/Embong Salampessy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepasliarkan benur atau benih lobster (BL)  di Bali, Sabtu 13 Juli 2019 dikritik oleh Koordinator Pengembangan Marikultur Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Budhy Fantigo. Menurut Budhy, cara yang dilakukan Susi Pudjiastuti sangat salah karena terlihat tidak melalui proses yang seharusnya.

"Itu sudah salah fatal, banyak salahnya," kata Budhy kepada Tempo, Kamis, 18 Juli 2019.

Budhy mengatakan, pelepasan benur harus mempertimbangkan berbagai macam aspek dan dengan proses kehati-hatian. Karena menurutnya, pada fase benur merupakan keadaan paling rawan dan harus benar-benar diperhatikan agar dapat bertahan hidup hingga menjadi lobster dewasa.

"Harusnya dilepas dengan wadah berisi air yang suhunya sama dengan suhu air laut," ujar Budhy.

Proses pertama, menurut Budhy adalah menyesuaikan suhu bayi lobster dengan suhu wilayah perairan yang akan digunakan sebagai tempat pelepasan benur. Karena saat benur dalam kantong masih berada pada suhu ke 24 derajat celcius yang membuat metabolisme benur rendah dan cenderung tidak aktif.

"Situasi ini lah yang akan dikembalikan kepada suhu air normal pada 28 sampai 29 derajat celcius,  ini disesuaikan secara bertahap. Jika tidak dilakukan, benur bisa kena shock suhu, itu pengalaman kita menangani benih dalam hitungan menit bisa mati," kata Budhy.

Kemudian Budhy mengatakan, pelepasan benur harus disesuaikan dengan kedalaman dan habitatnya. Habitat bayi lobster adalah kawasan laut yang berkarang dengan dasar berpasir pada kedalaman 10 - 20 meter. "Jika terlalu dalam pun bayi lobster tidak bisa bertahan. Sebenernya mereka harus sampai dasar dan bersembunyi di celah-celah karang untuk menghindari predator," ujarnya.

Selanjutnya untuk waktu pun menurut Budhy juga harus diperhatikan. Waktu yang terbaik adalah ketika hari menjelang petang saat awal matahari tenggelam. Karena jika dilakukan pelepasan saat pagi atau sore sangat berbahaya bagi benur karena akan dijadikan santapan  anak ikan. "Itu kan waktunya anak-anak ikan naik ke atas permukaan cari makan. Jadi saat BL melayang bisa diserbu anak ikan dijadikan makanan," ujar dia.

Budhy juga menyangsikan bahwa proses pelepasan bayi lobster yang dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti saat kapal sedang berlayar, "Dari mana dia tau kedalamannya? Lalu dari mana dia tau habitat saat pelepasan berkarang dan berpasir? Jamnya tidak tepat? Lalu aklimatisasinya tidak ada? Artinya kerjaanya jadi sia-sia," ungkap dia.

Menurut Budhy, jika Susi Pudjiastuti melepasliarkan benur, kemungkinan yang survive hanya 0,01 persen. Karena itu ia menilai benih lobster lebih baik dibesarkan di tempat budidaya yang sudah terjamin karena semuanya bisa dipantau, mulai dari terkendalinya lingkungan benur, tersedia nutrisi yang cukup, lalu bisa terhindar dari predator laut.

EKO WAHYUDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

1 hari lalu

Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Jauhari saat memberikan keterangan  keberhasilan menggagalkan penyelundupan benih bening lobster alias benur senilai Rp 11,8 miliar ke Singapura oleh dua penumpang pesawat, Senin 9 Oktober 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.


Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

1 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika memaparkan mengenai aturan pengelolaan hasil sedimentasi di laut di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, KKP mulai mengumumkan lokasi hasil sedimentasi di laut yang tersebar di tujuh lokasi Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.


Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

8 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

8 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Demi Lobster Kawan Vietnam

9 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

14 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

Sakti Wahyu Trenggono menerbitkan Permen KKP Nomor 7 Tahun 2024 yang membuka ekspor benur buat investor budidaya.


Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

29 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.


Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

35 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.


Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

36 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maaruf Amin memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 9 Januari 2024. Sidang kabinet membahas Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah. TEMPO/Subekti.
Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.


Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

36 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/dok TEMPO/Fakhri Hermansyah TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.